Ketua IGI Sulbar, Sutikno, menyebut langkah Gubernur SDK ini sebagai sebuah terobosan berani dan strategis dalam membangun budaya baca serta memperkuat daya nalar generasi muda Sulbar. Menurutnya, kebijakan ini bukan hanya soal meningkatkan angka literasi, tetapi juga merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia di daerah.
“Ini merupakan langkah yang sangat kami dukung. Literasi adalah fondasi utama pendidikan, dan membaca 20 buku sebagai prasyarat kelulusan adalah kebijakan yang visioner,” ujar Sutikno.
IGI Sulbar menyatakan siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi, sekolah, dan para guru untuk menyukseskan program ini melalui pelatihan literasi, pendampingan guru, dan penyediaan bahan bacaan yang berkualitas serta kontekstual bagi pelajar Sulbar.
Gagasan ini dinilai selaras dengan semangat Merdeka Belajar yang menekankan penguatan karakter, kemandirian, dan kreativitas peserta didik. Diharapkan, program ini akan membentuk pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kritis dan berwawasan luas.
Sumber: HMS Pemprov Sulbar
Edit' Redaksi
0Komentar