PASANGKAYU, Mosulbar.com - Langit senja di Pasangkayu, Jumat (25/7/2025), seolah berselimut awan duka. Di Kelurahan Salunggadue, Kecamatan Pasangkayu, linangan air mata menyambut kedatangan jenazah IPTU Usman, Pejabat Sementara Kabag Logistik Polres Pasangkayu. Suasana haru tak tertahankan saat peti jenazah diturunkan, membungkus sore itu dalam keheningan yang memilukan.


Tangisan keluarga pecah saat peti diletakkan di rumah duka. Di tengah suara isak dan doa yang lirih, terlihat sosok tegar namun berkaca-kaca: Kapolres Pasangkayu AKBP Joko Kusumadinata, berdiri di barisan paling depan, memimpin penghormatan terakhir untuk anggotanya yang begitu dicintai. Tak hanya berdiri memberi arahan, sang Kapolres turut mengangkat peti jenazah—sebuah simbol penghormatan yang tulus dan penuh makna.


Di belakangnya, Wakapolres Kompol Syaiful Isnaini, para Pejabat Utama, Kapolsek jajaran, perwira, dan seluruh bintara Polres Pasangkayu mengikuti langkah pelan iring-iringan jenazah. Tak ada yang sanggup menyembunyikan kesedihan. Air mata jatuh, tak hanya dari keluarga, tapi dari seluruh rekan sejawat yang mengenal dan mencintai almarhum sebagai pribadi bersahaja dan pekerja keras.


IPTU Usman menghembuskan napas terakhir pada Kamis (24/7/2025) pukul 22.00 WIB di RS Siloam, Jakarta, setelah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya. Kepergian beliau meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga darah, tetapi juga keluarga besar Polres Pasangkayu yang telah lama mengandalkan dedikasinya.


Dalam sambutan penuh emosi, Kapolres AKBP Joko Kusumadinata mengungkapkan kehilangan yang tak tergantikan.

 

“Almarhum adalah salah satu personel terbaik kami. Ia menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, rendah hati, dan selalu memberikan teladan. Sosok pemimpin yang bekerja dengan hati. Kami sungguh kehilangan,” ucap Kapolres dengan suara bergetar.


Semasa hidupnya, IPTU Usman dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga teladan dalam sikap dan kerja nyata. Ia menorehkan jejak pengabdian yang tak bisa dilupakan, mulai dari tanggung jawabnya di bidang logistik hingga perhatian kecil yang ia berikan pada sesama personel.


Kenangan akan senyum ramahnya, sapaan hangatnya, dan semangatnya dalam bertugas kini menjadi cerita yang terus hidup dalam benak mereka yang ditinggalkan. Banyak personel mengenang masa-masa saat almarhum mengajak berdiskusi ringan di sela tugas, memberi semangat, dan tidak pernah menutup telinga pada keluh kesah anak buahnya.


Kepergian IPTU Usman adalah pengingat bahwa dalam tubuh Polri, terdapat jiwa-jiwa mulia yang mengabdi dalam diam. Mereka bukan hanya pelindung dan pengayom masyarakat, tapi juga manusia yang mencintai institusinya sepenuh hati, hingga akhir hayatnya.


Kini, IPTU Usman telah kembali ke pangkuan Sang Khalik. Namun jasa dan keteladanannya akan selalu hidup dalam ingatan, sebagai warisan berharga bagi mereka yang melanjutkan tugasnya.


Selamat jalan, IPTU Usman.
Dalam peluh tugasmu kami belajar, dalam senyap pengabdianmu kami terinspirasi.
Namamu akan terus disebut dalam doa dan kenangan. Engkau bukan sekadar rekan, engkau keluarga.
Abdi negara sejati, selamat beristirahat dalam damai.


Edit: Redaksi