BUOL SULTENG, Mosulbar.com - Sorotan publik kembali mengarah ke tubuh PDAM Motanang Kabupaten Buol. Setelah sebelumnya mencuat dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam pelayanan air bersih, kini lembaga tersebut kembali menuai kritik tajam lantaran diduga menghalangi kerja jurnalistik wartawan yang tengah melakukan peliputan.

Plt Direktur Utama PDAM Motanang, Abdul Nasir, S.PdI, disebut-sebut kerap mempersulit upaya konfirmasi awak media terkait pemberitaan dugaan pungli dan buruknya layanan publik.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten Buol, Ruslan Panigoro, menyampaikan bahwa setiap kali wartawan berupaya melakukan klarifikasi, staf pimpinan PDAM selalu berdalih dengan alasan klasik seperti “banyak agenda”, “kurang sehat”, hingga “tidak mau diganggu”.

“Ini bukan hanya bentuk arogansi birokrasi, tapi juga upaya menghalangi tugas pers yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Publik berhak tahu kebenaran, dan pejabat publik wajib terbuka terhadap informasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat,” tegas Ruslan.

Sorotan serupa datang dari aktivis kawakan Sulawesi Tengah, yang juga putra daerah Buol, Rudi Loi. Ia menilai dugaan pungli di PDAM Motanang merupakan cerminan dari bobroknya tata kelola pelayanan publik jika tidak segera dibenahi.

“Bupati Buol harus turun tangan. Evaluasi dan copot Plt Dirut PDAM jika terbukti melakukan praktik yang mencederai keadilan sosial. Air bersih adalah hak dasar warga, bukan komoditas yang bisa dipercepat dengan uang. Jangan biarkan pelayanan publik dijadikan ladang pungli,” tegas Rudi Loi.

Kasus ini kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Buol, terutama karena menyangkut dua hal penting: hak warga atas pelayanan publik dan kebebasan pers dalam menjalankan fungsi kontrol sosial.

Warga berharap Bupati Buol segera mengambil langkah tegas untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap PDAM Motanang, sekaligus memastikan agar pelayanan air bersih berjalan transparan, adil, dan bebas pungli.(*/red)