PASANGKAYU, Mosulbar.com — Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Ir. H. Agus Ambo Djiwa, M.P, mendengarkan langsung berbagai aspirasi dan masukan dari para penyuluh serta pelaku pertanian di Kabupaten Pasangkayu, pada Senin (10/11/2025).

Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pasangkayu, Kepala Bidang Pertanian, serta para penyuluh pertanian dari seluruh kecamatan di wilayah Pasangkayu.

Dalam dialog tersebut, para penyuluh menyampaikan beragam kebutuhan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, mulai dari keterbatasan kendaraan operasional, minimnya biaya operasional penyuluhan, hingga akses pemasaran hasil pertanian seperti jagung dan padi yang dinilai masih belum optimal.

Menanggapi hal itu, Agus Ambo Djiwa menegaskan pentingnya peran aktif Dinas Pertanian daerah dalam menjemput dan menindaklanjuti berbagai program dari Kementerian Pertanian, terutama menjelang pelaksanaan program pada tahun anggaran 2026.

“Ketika aspirasi kami titipkan ke Kementerian Pertanian, seharusnya Dinas Pertanian lebih aktif menyusun dan mengajukan program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan,” ujar Agus.

Selain itu, ia juga mendorong pengusulan kendaraan operasional bagi penyuluh pertanian serta menginisiasi kegiatan ‘Kemah Penyuluh Pertanian’ sebagai wadah peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian.

Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menjadi ajang pelatihan dasar fungsional dan kemah kerja, yang bertujuan memperkuat kompetensi serta semangat para penyuluh dalam mendampingi petani menuju kemandirian dan swasembada pangan.

“Melalui kegiatan seperti Kemah Penyuluh Pertanian, akan terjadi transfer pengetahuan, keterampilan, dan motivasi agar penyuluh dan petani semakin siap mendukung program swasembada pangan nasional,” terang Agus.

Ia juga menambahkan pentingnya memasukkan program asuransi bagi petani ke dalam agenda Kementerian Pertanian tahun 2026, guna memberikan perlindungan bagi petani dari risiko gagal panen akibat perubahan iklim maupun faktor lain di lapangan.

Lebih lanjut, Agus Ambo Djiwa menekankan agar penyaluran bantuan pertanian, termasuk perbaikan jalan tani dan pembangunan irigasi, dilakukan secara tepat sasaran serta benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat tani.

“Bantuan harus tepat sasaran. Penyuluh diharapkan lebih aktif mendengarkan aspirasi masyarakat tani agar dapat diperjuangkan di tingkat pusat,” tutup Agus Ambo Djiwa.(*/Red)